Senin, 01 Agustus 2011

KAU DAN DIRIKU

Bimbing aku ke pintu hatimu
Tenggelamkan aku dalam laut cintamu
Buai aku dengan semerbak tubuhmu
Rayu aku dengan janji manismu

Tak ada yang ku pikirkan selain dirimu
Tak satu pun terlintas di benakku
Hanya kamu yang bisa meracuniku
Dengan racun cintamu itu

Bagai angin yang menyapu kegelisahan
Lalu menggantikannya dengan senyuman
Itulah kesan jumpa pertama denganmu
Saat matamu hanya terpaku pada wajahku

Ku selalu berdo’a dalam ruang kerinduan
Berharap dinding pembatas antara kita hancur
Ku tak ingin menangis dan mengeluh sendirian
Dan tak berharap hati ini kan kembali hancur

Minggu, 22 Mei 2011

KARENAMU...

Lama ku tertidur di dalam rahimmu
Menanti hari dimana kau kan memelukku
Menatap wajahku dengan senyummu
Membelai wajahku dengan kasihmu

Sembilan bulan tanpa kepastian
Akankah selamat atau harus menelan nyawa
Sembilan bulan yang melelahkan
Yang mempererat hubunganku dengan bunda

Tiada pernah ku mendengarmu
Berkeluh kesah dalam merawatku
Tiada pernah ku lihat dirimu
Menatap penuh sesal karna kelahirkanku

Ku perhatikan gerak-gerikmu
Setiap langkahmu, semua ucapanmu
Ku coba tirukan semua itu
Walau sedikit sulit bagiku

Hingga akhirnya ku jalani kehidupanku
Setelah tumbuh dewasa dengan tuntunanmu
Dengan semua nasihatmu yang membimbingku
Melewati jalan yang berlika-liku

Aku sungguh mensyukuri anugerah-Nya
Yang tlah kirimkan seseorang untukku
Yang selalu mencintaiku
Yang juga kucintai slalu
Oh Ibuku.....

Senin, 16 Mei 2011

AKU MASIH SAJA TERBELENGGU

Aku hanya diam membisu
Kala angin membuai wajahku
Aku tahu ia ingin membawaku
Pergi ‘tuk temukan jati diriku
Namun aku tak bisa
Hatiku tertahan oleh rasa
Rasa yang mencengkram sukma
Menyayat separuh jiwa
Ia masih mencoba memahami
Perasaan kalut dalam diri ini
Ia mulai mengerti
Ia meninggalkanku sendiri
Sekarang
Ia tengah bebas terbang
Menghabiskan waktu senggang
Tanpa peduli aral melintang
Sedang aku
Masih saja terbelenggu
Dalam genggamanmu
tangan kasarmu…..

Kamis, 05 Mei 2011

TEGAR

Aku sendiri dalam keramaian
hanya ditemani kesedihan
langkahku harus perlahan
walau raga mendapat tuntunan

Aku tak seperti khalayak orang
yang buat hatiku menangis darah
namun aku harus tetap berjuang
walau jiwa tlah menuai lelah

Aku bukan mereka yang bisa menikmati hidup
bahkan aku merasa tak punya kehidupan
karna kehidupanku tak berwarna,, hanya gelap
hingga aku merasa terkucilkan

Aku tak pernah tahu
darimana asal kekuatan itu
yang ku mengerti hanya harus bertahan
tatkala jiwa raga tertiup badai topan

Minggu, 24 April 2011

TAK ADA BELAS KASIH

hati ini miris
melihat ayah menangis
kala rantai sepeda terlepas
namun tak ada yang memelas

apakah rasa belas kasih
tlah meninggalkan hati insani
yang kini berbalut perih
karna tak punya hati nurani

mungkinkah rasa kemanusiaan
kini tlah tergantikan
oleh ketidakpedulian
terhadap kesengsaraan teman

akankah hati manusia
tergerak menolong sesama
yang kadang membutuhkan
uluran tangan seorang teman

Kamis, 21 April 2011

HARAPKU

jika keluh buatku maju
ku kan mengeluh sepanjang waktu
namun nyatanya tak begitu
keluh hanya merenggut waktuku

bila angin bisa sampaikan pesanku
ku ingin berkata pada angin sahabatku
bahwa diri ini benar mencintaimu
bahwa hati ini atas namamu

andai otakmu slalu merekamku
hatiku kan tetap setia padamu
tak kan ada sedikitpun cemburu
yang buat diriku jauh darimu

namun semua itu hanya mimpiku
hanya sebuah angan kecilku
yang takkan mungkin bertemu
dengan harap yang ku tuju

FEBRUARI

februari
berikan makna tersendiri
bagi setiap insan di bumi pertiwi

bukan tiga puluh hari
yang akan kita lalui
di bulan istimewa ini

hanya dua puluh delapan hari
akan jadi dua puluh sembilan hari
jika tahun kabisat tlah menanti

tanpa kita sadari
kita sudah dipengaruhi
oleh budaya orang yahudi

kita semua telah di bodohi
pikiran kita tlah mereka perdayai
hati kita tlah dibohongi

namun mengapa hingga kini
tiada orang yang peduli
akan kenyataan ini

kenyataan bahwa empat belas februari
bukanlah hari untuk menyayangi
namun untuk memperingati orang mati

Minggu, 17 April 2011

RINDU

Aku kan slalu rindu
Rindu akan sosokmu
Rindu akan kasihmu
Rindu akan sayangmu
Aku ingin bertemu
Ingin ku kecup keningmu
Memeluk tubuhmu
Dan menatap matamu
Belai lembutmu
Harum tubuhmu
Kenangan akanmu
Membuatku merindu
Kan slalu merindu
Melihat senyummu
Yang membuat hatiku
Menjadi tenang slalu
Ku coba lupakanmu
Menghapus bayangmu
Namun hatiku terlalu
Merindukan dirimu

TUGAS MENGARANG

Ku duduk menerawang
Berusaha memasuki awang-awang
Duduk diantara pohon rindang
Dan rumput yang asyik bergoyang

Tak sedap mata memandang
Kendaraan sibuk lalu lalang
Ku butuh tempat ’tuk satu orang
Agar pikiran jernih dan tenang

Ku dengar musik yang berdendang
Membuat diriku semakin tak tenang
Rangkaian kata yang ku karang
Kacau semua jadi hilang

Menyerah bagiku adalah pantang
Aku tetap berusaha mengarang
Meski jam telah berdentang
Tapi ku kan tetap berjuang

Buah Pena : Acha Naser