Bimbing aku ke pintu hatimu
Tenggelamkan aku dalam laut cintamu
Buai aku dengan semerbak tubuhmu
Rayu aku dengan janji manismu
Tak ada yang ku pikirkan selain dirimu
Tak satu pun terlintas di benakku
Hanya kamu yang bisa meracuniku
Dengan racun cintamu itu
Bagai angin yang menyapu kegelisahan
Lalu menggantikannya dengan senyuman
Itulah kesan jumpa pertama denganmu
Saat matamu hanya terpaku pada wajahku
Ku selalu berdo’a dalam ruang kerinduan
Berharap dinding pembatas antara kita hancur
Ku tak ingin menangis dan mengeluh sendirian
Dan tak berharap hati ini kan kembali hancur
phoemy of me
Senin, 01 Agustus 2011
Minggu, 22 Mei 2011
KARENAMU...
Lama ku tertidur di dalam rahimmu
Menanti hari dimana kau kan memelukku
Menatap wajahku dengan senyummu
Membelai wajahku dengan kasihmu
Sembilan bulan tanpa kepastian
Akankah selamat atau harus menelan nyawa
Sembilan bulan yang melelahkan
Yang mempererat hubunganku dengan bunda
Tiada pernah ku mendengarmu
Berkeluh kesah dalam merawatku
Tiada pernah ku lihat dirimu
Menatap penuh sesal karna kelahirkanku
Ku perhatikan gerak-gerikmu
Setiap langkahmu, semua ucapanmu
Ku coba tirukan semua itu
Walau sedikit sulit bagiku
Hingga akhirnya ku jalani kehidupanku
Setelah tumbuh dewasa dengan tuntunanmu
Dengan semua nasihatmu yang membimbingku
Melewati jalan yang berlika-liku
Aku sungguh mensyukuri anugerah-Nya
Yang tlah kirimkan seseorang untukku
Yang selalu mencintaiku
Yang juga kucintai slalu
Oh Ibuku.....
Menanti hari dimana kau kan memelukku
Menatap wajahku dengan senyummu
Membelai wajahku dengan kasihmu
Sembilan bulan tanpa kepastian
Akankah selamat atau harus menelan nyawa
Sembilan bulan yang melelahkan
Yang mempererat hubunganku dengan bunda
Tiada pernah ku mendengarmu
Berkeluh kesah dalam merawatku
Tiada pernah ku lihat dirimu
Menatap penuh sesal karna kelahirkanku
Ku perhatikan gerak-gerikmu
Setiap langkahmu, semua ucapanmu
Ku coba tirukan semua itu
Walau sedikit sulit bagiku
Hingga akhirnya ku jalani kehidupanku
Setelah tumbuh dewasa dengan tuntunanmu
Dengan semua nasihatmu yang membimbingku
Melewati jalan yang berlika-liku
Aku sungguh mensyukuri anugerah-Nya
Yang tlah kirimkan seseorang untukku
Yang selalu mencintaiku
Yang juga kucintai slalu
Oh Ibuku.....
Senin, 16 Mei 2011
AKU MASIH SAJA TERBELENGGU
Aku hanya diam membisu
Kala angin membuai wajahku
Aku tahu ia ingin membawaku
Pergi ‘tuk temukan jati diriku
Namun aku tak bisa
Hatiku tertahan oleh rasa
Rasa yang mencengkram sukma
Menyayat separuh jiwa
Ia masih mencoba memahami
Perasaan kalut dalam diri ini
Ia mulai mengerti
Ia meninggalkanku sendiri
Sekarang
Ia tengah bebas terbang
Menghabiskan waktu senggang
Tanpa peduli aral melintang
Sedang aku
Masih saja terbelenggu
Dalam genggamanmu
tangan kasarmu…..
Kala angin membuai wajahku
Aku tahu ia ingin membawaku
Pergi ‘tuk temukan jati diriku
Namun aku tak bisa
Hatiku tertahan oleh rasa
Rasa yang mencengkram sukma
Menyayat separuh jiwa
Ia masih mencoba memahami
Perasaan kalut dalam diri ini
Ia mulai mengerti
Ia meninggalkanku sendiri
Sekarang
Ia tengah bebas terbang
Menghabiskan waktu senggang
Tanpa peduli aral melintang
Sedang aku
Masih saja terbelenggu
Dalam genggamanmu
tangan kasarmu…..
Kamis, 05 Mei 2011
TEGAR
Aku sendiri dalam keramaian
hanya ditemani kesedihan
langkahku harus perlahan
walau raga mendapat tuntunan
Aku tak seperti khalayak orang
yang buat hatiku menangis darah
namun aku harus tetap berjuang
walau jiwa tlah menuai lelah
Aku bukan mereka yang bisa menikmati hidup
bahkan aku merasa tak punya kehidupan
karna kehidupanku tak berwarna,, hanya gelap
hingga aku merasa terkucilkan
Aku tak pernah tahu
darimana asal kekuatan itu
yang ku mengerti hanya harus bertahan
tatkala jiwa raga tertiup badai topan
hanya ditemani kesedihan
langkahku harus perlahan
walau raga mendapat tuntunan
Aku tak seperti khalayak orang
yang buat hatiku menangis darah
namun aku harus tetap berjuang
walau jiwa tlah menuai lelah
Aku bukan mereka yang bisa menikmati hidup
bahkan aku merasa tak punya kehidupan
karna kehidupanku tak berwarna,, hanya gelap
hingga aku merasa terkucilkan
Aku tak pernah tahu
darimana asal kekuatan itu
yang ku mengerti hanya harus bertahan
tatkala jiwa raga tertiup badai topan
Minggu, 24 April 2011
TAK ADA BELAS KASIH
hati ini miris
melihat ayah menangis
kala rantai sepeda terlepas
namun tak ada yang memelas
apakah rasa belas kasih
tlah meninggalkan hati insani
yang kini berbalut perih
karna tak punya hati nurani
mungkinkah rasa kemanusiaan
kini tlah tergantikan
oleh ketidakpedulian
terhadap kesengsaraan teman
akankah hati manusia
tergerak menolong sesama
yang kadang membutuhkan
uluran tangan seorang teman
melihat ayah menangis
kala rantai sepeda terlepas
namun tak ada yang memelas
apakah rasa belas kasih
tlah meninggalkan hati insani
yang kini berbalut perih
karna tak punya hati nurani
mungkinkah rasa kemanusiaan
kini tlah tergantikan
oleh ketidakpedulian
terhadap kesengsaraan teman
akankah hati manusia
tergerak menolong sesama
yang kadang membutuhkan
uluran tangan seorang teman
Kamis, 21 April 2011
HARAPKU
jika keluh buatku maju
ku kan mengeluh sepanjang waktu
namun nyatanya tak begitu
keluh hanya merenggut waktuku
bila angin bisa sampaikan pesanku
ku ingin berkata pada angin sahabatku
bahwa diri ini benar mencintaimu
bahwa hati ini atas namamu
andai otakmu slalu merekamku
hatiku kan tetap setia padamu
tak kan ada sedikitpun cemburu
yang buat diriku jauh darimu
namun semua itu hanya mimpiku
hanya sebuah angan kecilku
yang takkan mungkin bertemu
dengan harap yang ku tuju
ku kan mengeluh sepanjang waktu
namun nyatanya tak begitu
keluh hanya merenggut waktuku
bila angin bisa sampaikan pesanku
ku ingin berkata pada angin sahabatku
bahwa diri ini benar mencintaimu
bahwa hati ini atas namamu
andai otakmu slalu merekamku
hatiku kan tetap setia padamu
tak kan ada sedikitpun cemburu
yang buat diriku jauh darimu
namun semua itu hanya mimpiku
hanya sebuah angan kecilku
yang takkan mungkin bertemu
dengan harap yang ku tuju
FEBRUARI
februari
berikan makna tersendiri
bagi setiap insan di bumi pertiwi
bukan tiga puluh hari
yang akan kita lalui
di bulan istimewa ini
hanya dua puluh delapan hari
akan jadi dua puluh sembilan hari
jika tahun kabisat tlah menanti
tanpa kita sadari
kita sudah dipengaruhi
oleh budaya orang yahudi
kita semua telah di bodohi
pikiran kita tlah mereka perdayai
hati kita tlah dibohongi
namun mengapa hingga kini
tiada orang yang peduli
akan kenyataan ini
kenyataan bahwa empat belas februari
bukanlah hari untuk menyayangi
namun untuk memperingati orang mati
berikan makna tersendiri
bagi setiap insan di bumi pertiwi
bukan tiga puluh hari
yang akan kita lalui
di bulan istimewa ini
hanya dua puluh delapan hari
akan jadi dua puluh sembilan hari
jika tahun kabisat tlah menanti
tanpa kita sadari
kita sudah dipengaruhi
oleh budaya orang yahudi
kita semua telah di bodohi
pikiran kita tlah mereka perdayai
hati kita tlah dibohongi
namun mengapa hingga kini
tiada orang yang peduli
akan kenyataan ini
kenyataan bahwa empat belas februari
bukanlah hari untuk menyayangi
namun untuk memperingati orang mati
Langganan:
Postingan (Atom)