hati ini miris
melihat ayah menangis
kala rantai sepeda terlepas
namun tak ada yang memelas
apakah rasa belas kasih
tlah meninggalkan hati insani
yang kini berbalut perih
karna tak punya hati nurani
mungkinkah rasa kemanusiaan
kini tlah tergantikan
oleh ketidakpedulian
terhadap kesengsaraan teman
akankah hati manusia
tergerak menolong sesama
yang kadang membutuhkan
uluran tangan seorang teman
Minggu, 24 April 2011
Kamis, 21 April 2011
HARAPKU
jika keluh buatku maju
ku kan mengeluh sepanjang waktu
namun nyatanya tak begitu
keluh hanya merenggut waktuku
bila angin bisa sampaikan pesanku
ku ingin berkata pada angin sahabatku
bahwa diri ini benar mencintaimu
bahwa hati ini atas namamu
andai otakmu slalu merekamku
hatiku kan tetap setia padamu
tak kan ada sedikitpun cemburu
yang buat diriku jauh darimu
namun semua itu hanya mimpiku
hanya sebuah angan kecilku
yang takkan mungkin bertemu
dengan harap yang ku tuju
ku kan mengeluh sepanjang waktu
namun nyatanya tak begitu
keluh hanya merenggut waktuku
bila angin bisa sampaikan pesanku
ku ingin berkata pada angin sahabatku
bahwa diri ini benar mencintaimu
bahwa hati ini atas namamu
andai otakmu slalu merekamku
hatiku kan tetap setia padamu
tak kan ada sedikitpun cemburu
yang buat diriku jauh darimu
namun semua itu hanya mimpiku
hanya sebuah angan kecilku
yang takkan mungkin bertemu
dengan harap yang ku tuju
FEBRUARI
februari
berikan makna tersendiri
bagi setiap insan di bumi pertiwi
bukan tiga puluh hari
yang akan kita lalui
di bulan istimewa ini
hanya dua puluh delapan hari
akan jadi dua puluh sembilan hari
jika tahun kabisat tlah menanti
tanpa kita sadari
kita sudah dipengaruhi
oleh budaya orang yahudi
kita semua telah di bodohi
pikiran kita tlah mereka perdayai
hati kita tlah dibohongi
namun mengapa hingga kini
tiada orang yang peduli
akan kenyataan ini
kenyataan bahwa empat belas februari
bukanlah hari untuk menyayangi
namun untuk memperingati orang mati
berikan makna tersendiri
bagi setiap insan di bumi pertiwi
bukan tiga puluh hari
yang akan kita lalui
di bulan istimewa ini
hanya dua puluh delapan hari
akan jadi dua puluh sembilan hari
jika tahun kabisat tlah menanti
tanpa kita sadari
kita sudah dipengaruhi
oleh budaya orang yahudi
kita semua telah di bodohi
pikiran kita tlah mereka perdayai
hati kita tlah dibohongi
namun mengapa hingga kini
tiada orang yang peduli
akan kenyataan ini
kenyataan bahwa empat belas februari
bukanlah hari untuk menyayangi
namun untuk memperingati orang mati
Minggu, 17 April 2011
RINDU
Aku kan slalu rindu
Rindu akan sosokmu
Rindu akan kasihmu
Rindu akan sayangmu
Aku ingin bertemu
Ingin ku kecup keningmu
Memeluk tubuhmu
Dan menatap matamu
Belai lembutmu
Harum tubuhmu
Kenangan akanmu
Membuatku merindu
Kan slalu merindu
Melihat senyummu
Yang membuat hatiku
Menjadi tenang slalu
Ku coba lupakanmu
Menghapus bayangmu
Namun hatiku terlalu
Merindukan dirimu
Rindu akan sosokmu
Rindu akan kasihmu
Rindu akan sayangmu
Aku ingin bertemu
Ingin ku kecup keningmu
Memeluk tubuhmu
Dan menatap matamu
Belai lembutmu
Harum tubuhmu
Kenangan akanmu
Membuatku merindu
Kan slalu merindu
Melihat senyummu
Yang membuat hatiku
Menjadi tenang slalu
Ku coba lupakanmu
Menghapus bayangmu
Namun hatiku terlalu
Merindukan dirimu
TUGAS MENGARANG
Ku duduk menerawang
Berusaha memasuki awang-awang
Duduk diantara pohon rindang
Dan rumput yang asyik bergoyang
Tak sedap mata memandang
Kendaraan sibuk lalu lalang
Ku butuh tempat ’tuk satu orang
Agar pikiran jernih dan tenang
Ku dengar musik yang berdendang
Membuat diriku semakin tak tenang
Rangkaian kata yang ku karang
Kacau semua jadi hilang
Menyerah bagiku adalah pantang
Aku tetap berusaha mengarang
Meski jam telah berdentang
Tapi ku kan tetap berjuang
Buah Pena : Acha Naser
Berusaha memasuki awang-awang
Duduk diantara pohon rindang
Dan rumput yang asyik bergoyang
Tak sedap mata memandang
Kendaraan sibuk lalu lalang
Ku butuh tempat ’tuk satu orang
Agar pikiran jernih dan tenang
Ku dengar musik yang berdendang
Membuat diriku semakin tak tenang
Rangkaian kata yang ku karang
Kacau semua jadi hilang
Menyerah bagiku adalah pantang
Aku tetap berusaha mengarang
Meski jam telah berdentang
Tapi ku kan tetap berjuang
Buah Pena : Acha Naser
Langganan:
Postingan (Atom)